Latarbelakang dalam skripsi wajib ada. Karena keberadaan latar belakang sebagai dasar pemahaman yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Secara garis besar, latar belakang mencakupi dua kondisi, yaitu kondisi ideal dan kondisi faktual. Sifat latar belakang juga wajib memberikan solusi yang disampaikan secara rasional. 2. Rumusan Masalah Penyususunanpesan-pesan bisnis meliputi 3 tahap, yaitu : 1. Perencanaan. Daftar fase perencanaan (planning phase) dipikirkan hal-hal yang cukup mendasar, seperti maksud/tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan di sampaikan dan seluruh atau media yang akan digunakan 4 Shigatsu wa Kimi no Uso. Berbicara tentang rekomendasi anime romance terbaik satu ini, Shigatsu wa Kimi no Uso dipredikati sebagai salah satu masterpiece pada genre anime romance school. Serta banyak sekali penggemar dan banyak sekali orang yang nge hype karena kualitas dan endingnya yang. (kamu tebak sendiri!) EditorI Kadek Wira Aditya. PALEMBANG, Mantan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) dua periode Alex Noerdin yang menjadi terdakwa kasus korupsi pembelian gas bumi dihadirkan secara langsung dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Palembang, Selasa (17/5/2022). Dalam sidang lanjutan itu, Alex diperiksa DalamBuku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X SMA/SMK oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, unsur dalam teks debat antara lain: Mosi. Tim afirmatif, yaitu tim yang setuju dengan hal yang diperdebatkan (mosi). Tim oposisi, yaitu tim yang menentang mosi. Tim netral, yaitu tim yang memberikan dua sisi berupa dukungan maupun sanggahan Biarsang pembaca dapat mengerti dan mengadopsi pola pikir penulis, maupun pesan yang ingin disampaikan. Persuasi pendidikan di dipakai oleh orang-orang yang terjun di bidang pendidikan seperti guru, yangdisampaikan oleh Tanjung di atas. 1. Menangkap Gagasan Kalau dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 326), gagasan atau ide diartikan sebagai “hasil pemikiran”. Gagasan ini berkaitan erat dengan inspirasi atau berkaitan dengan istilah yang banyak penulis biasa menyebutnya sebagai “ilham”. Inspirasi adalah pengaruh yang Berbedahalnya dengan penulis yang menyebarkan informasinya hasil riset dan persuasi, sehingga narasi yang disampaikan bermuatan ilmiah yang dapat dibuktikan. Sehingga dalam hal ini, penulis akan selamat dari ancaman Pasal 45A ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) UU ITE dan/atau Pasal 45 ayat (3) Jo Pasal 27 ayat (3) UU ITE. SEORANGPENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 1.Apakah gagasan atau pendapat yang disampaikan penulis dalam teks tersebut? 2.Argumen apa yang disampaikan oleh penulis? 3.Apakah rekomendasi yang disampaikan oleh penulis INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan: Arifianactrr Jawab; yeksnya nggak kelihatan Penjelasan: Was this KetuaDPRD Kabupaten Situbondo, Edi Wahyudi mengatakan, pada rapat paripurna kali ini, enam fraksi di Kantor DPRD Situbondo, mereka menerima LKPK Bupati Situbondo Tahun 2021. Namun, diterima dengan rekomendasi dan catatan. “Meski ada dalam PA terkait Silpa yang sangat besar pada APBD tahun 2021, namun Silpa yang besar dinilai beberapa fraksi fcQQOIV. Teks editorial adalah tulisan yang ditulis oleh redaktur utama media yang berisikan pendapat, pandangan umum, atau reaksi mengenai suatu peristiwa atau kejadian berita aktual yang tengah menjadi sorotan masyarakat. Artinya, teks editorial merupakan teks yang mewakili bagaimana suatu media memandang dan menanggapi berita terkini yang mereka publikasikan. Sementara itu, Kosasih 2017, hlm. 282 mengungkapkan bahwa teks editorial merupakan kolom khusus Alma surat kabar yang berisi tanggapan redaksi media baik itu sekedar pendapat, kritik, pujian, hingga sindiran terhadap suatu peristiwa faktual yang tengah terjadi di lingkungan masyarakat luas. Teks editorial juga sering disebut dengan tajuk rencana yang berarti artikel utama dari suatu surat kabar yang berisi pandangan redaksi tim penulis dan penyusun koran terhadap suatu isu pada saat koran tersebut diterbitkan. Sumadiria 2011, hlm. 82 menyatakan bahwa tajuk rencana dapat diartikan sebagai opini redaksi yang berisi aspirasi, pendapat, dan sikap resmi media terhadap berbagai persoalan, kejadian atau fenomena aktual yang kontroversial yang sedang terjadi di dalam lingkungan masyarakat. Intinya, kolom tersebut adalah kolom khusus berupa opini untuk menanggapi berita yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di kalangan masyarakat luas. Karena hal yang ditanggapinya adalah teks berita, maka di dalamnya juga terkandung fakta yang bercampur dengan pendapat subjektif bukan fakta. Oleh karena itu, dapat membedakan mana yang fakta dan mana yang sekedar opini adalah suatu keharusan dalam menanggapinya. Editorial yang baik akan membuka horizon yang lebih luas dan tidak memaksakan suatu ideologi tertentu bagi pembacanya. Membedakan Fakta dan Opini Namun, jika respons kita terhadap tulisan itu juga kurang baik, bisa jadi kita menyalahartikan maksud sebenarnya pula. Pada akhirnya, kita sebagai pembaca juga harus mampu membedakan fakta dan opini untuk memastikannya. Berikut adalah cara membedakan fakta dan opini dalam teks editorial. Pilah berbagai kalimat yang mengandung kritik, penilaian, prediksi, harapan, dan saran. Kalimat seperti itu adalah opini dan bukan fakta. Pisahkan berbagai kalimat yang mengandung data fakta seperti kalimat yang menyatakan suatu angka statistik dari lembaga terpercaya, atau kalimat langsung dari hasil wawancara narasumber. Identifikasi peristiwa, tokoh, kejadian, dan semua yang berhubungan dengan berita yang dikomentari dalam teks editorial. Verifikasi kebenaran berbagai data, peristiwa, dan semua konteks lainnya yang digunakan dalam teks editorial. Caranya dapat sesederhana membandingkannya dengan berita dari media lain atau mengakses website resmi penyedia data. Struktur Teks Editorial Karena teks editorial adalah suatu opini atau pendapat, maka teks ini termasuk ke dalam teks eksposisi. Dengan demikian, struktur umum dari teks ini juga meliputi tesis, argumentasi, dan penegasan. Berikut adalah penjelasan lengkapnya berdasarkan yang diungkapkan oleh Tim Kemdikbud 2017, hlm. 98. Tesis pengenalan Isu Merupakan pendahuluan teks editorial berupa pendapat dan gambar umum mengenai isu yang dikomentari. Argumen penyampaian pendapat Pembahasan mendetail mengenai peristiwa yang dikomentari penguatan terhadap pendapat dalam bentuk argumen logis maupun data faktual. Penegasan ulang Merupakan saran, rekomendasi, kesimpulan, hingga harapan yang berkaitan dengan solusi ataupun sekedar prediksi ke depan mengenai berita yang dikomentari. Sementara itu, menurut Kosasih 2017, hlm. 285 berikut adalah struktur dari teks editorial Pengenalan isu Bagian ini adalah pembuka dari suatu persoalan aktual yang ditulis. Sehingga, pengenalan isu dalam paragraf sangat dibutuhkan untuk memberikan konteks awal kepada pembaca. Bagian ini dapat berisi pengenalan isu utama yang menjadi sorotan, tokoh, opini masyarakat pro-kontra, dan hal umum lain yang membantu. Penyampaian argumen-argumen Merupakan tanggapan para penyusun media yang bersangkutan redaktur mengenai kejadian, peristiwa atau persoalan aktual yang sedang disoroti dalam teks editorial. Pada bagian ini redaktur dapat menunjukkan di mana posisinya keberpihakannya terhadap isu yang dibahas, setuju? tidak setuju? atau justru hanya mengapresiasi dan memberikan pujian saja. Kesimpulan, saran, ataupun rekomendasi Bagian ketiga ini adalah penutup dan dapat dikatakan menjadi sikap akhir, saran, kesimpulan, maupun rekomendasi dari informasi yang dikomentari. Saran/Rekomendasi yang Baik Perlu digarisbawahi bahwa saran yang baik tidak akan hanya sekedar membahas gambaran umum solusinya saja. Saran harus lengkap dengan gambaran khususnya sehingga tidak pihak yang dikritik tidak merasa disepelekan. Saran atau rekomendasi yang baik pada teks editorial akan memuat beberapa poin di bawah ini. Benar-benar dapat menjadi solusi bagi penerima saran untuk memecahkan masalahnya. Bersifat praktis atau dapat dipraktikkan, tidak hanya teoretis. Ditunjukkan gambaran khususnya bagaimana langkah atau caranya, tidak hanya berupa gambaran umum yang abstrak. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial Sedangkan dari kaidah kebahasaan, meskipun teks ini termasuk ke dalam teks eksposisi, ciri kebahasaannya justru lebih dekat dengan bahasa jurnalistik. Hal ini karena pada dasarnya tujuan penulisan teks editorial adalah menyampaikan pendapat mengenai suatu berita. Oleh karena itu, wajar saja jika kaidah kebahasaannya juga masih berkaitan erat dengan teks berita. Berikut adalah ciri-ciri bahasa atau kaidah kebahasaan teks editorial. Banyak menggunakan kalimat retoris. Kalimat retoris utama yang sering digunakan adalah kalimat pertanyaan yang tidak ditujukan untuk dijawab namun untuk merangsang pembaca agar merenungkan suatu masalah lebih dalam. Penggunaan kata-kata populer sehingga lebih mudah untuk dicerna oleh khalayak masyarakat seperti menengarai, pencitraan, balada, terkaget-kaget, dsb. Penggunaan kata populer juga ditujukan agar pembaca tetap rileks meskipun tulisan dipenuhi tanggapan kritis. Banyak menggunakan kata ganti penunjuk yang merujuk tempat, peristiwa, waktu, seperti ini, itu, ke sini, begitu. Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi kausalitas sebab-akibat seperti sehingga, karena, sebab, oleh sebab itu Kemdikbud, 2017, hlm. 100. Ciri Teks Editorial Berdasarkan isi dan berbagai penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri teks editorial adalah sebagai berikut. Berisi fakta atau peristiwa yang aktual, sedang ramai diperbincangkan, hingga kontroversial. Berupa opini atau pendapat redaksi media massa terhadap peristiwa yang diberitakan Memiliki kritik, penilaian, apresiasi, prediksi, saran maupun harapan terhadap isu yang dibahas. Terdapat saran atau rekomendasi yang dapat menjadi solusi ditunjukkan oleh bagaimana caranya secara konkret. Sederhananya, Sumadiria 2011, hlm. 90 mengungkapkan bahwa proses penggarapan teks editorial tajuk rencana terbagi menjadi empat tahap, yaitu sebagai berikut. Pencarian ide dan topik Seleksi dan penetapan topik Pembobotan substansi materi dan penetapan tesis Proses pelaksanaan penulisan Sementara itu, Tim Kemdikbud 2017, hlm. 106 langkah-langkah untuk menulis teks editorial adalah sebagai berikut. Bacalah dua atau tiga teks editorial/tajuk rencana dari sumber berita media massa yang berbeda sebagai berbagai referensi gaya penulisan. Susunlah data isu-isu utama untuk dirumuskan menjadi pernyataan umum. Telusuri data-data pendukung atas pernyataan umum sudah ditulis sebelumnya dari berbagai sumber terpercaya seperti buku, media massa terpercaya, lembaga penelitian, badan pusat statistik, jurnal ilmiah baik secara daring maupun luring. Susun perincian data data tersebut lalu analisis dan buat argumen berdasarkan hasil analisisnya. Tafsirkan berbagai argumen-argumen yang telah dibuat menjadi pendapat baik berupa kritik, apresiasi, harapan, atau penilaian umum. Kemukakan saran atau rekomendasi dan tunjukkan caranya, agar memberikan solusi, bukan hanya sekedar kritik saja atau rincikan kebaikannya tidak hanya memuji saja. Kemaslah seluruh kerangka yang telah dipersiapkan menjadi tulisan teks editorial dengan kalimat dan paragraf yang efektif agar tidak terlalu panjang dan tetap ringan untuk dibaca; 8-10 paragraf, setiap paragraf terdiri dari 2-3 kalimat. Kemudian, Kosasih 2017, hlm. 293 mengatakan langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut. Memilih selecting Merupakan langkah yang memilih isu-isu hangat yang akan diangkat ke dalam tulisannya. Mengumpulkan collecting Maksud dari mengumpulkan adalah mengumpulkan berbagai data yang dapat memperkuat argumen dan opini yang akan disampaikan agar editorial lebih dari sekedar opini. Mengaitkan connecting Berarti mengaitkan atau menghubungkan data dan argumen, hingga mendiskusikannya dengan seluruh anggota redaksi, karena editorial mewakili media secara keseluruhan, bukan opini pribadi. Memperbaiki correcting Membaca kembali tulisan secara menyeluruh dan memastikan tidak ada dalam ketepatan isi, struktur, dan kaidah kebahasaan. Contoh Teks Editorial Kumpulan contoh teks editorial beserta strukturnya dapat dilihat pada artikel di bawah ini. Contoh Teks Editorial beserta Strukturnya Berbagai Tema Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAN Kelas XII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kosasih, E. 2017. Jenis-jenis Teks. Bandung Penerbit Yrama Media Sumadiria, AS Haris 2011. Bahasa Jurnalistik Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis. Bandung Simbiosa Rekatama Media. Daftar Isi Artikel Hide Pengertian Teks Eksposisi Ciri – Ciri Teks Eksposisi Kegitan 1 Pembanguna dan Bencana LingkunganPembangunana dan Bencana Lingkungan Pembangunana dan Bencana Lingkungan SoalJawaban 1. Apakah gagasan atau pendapat yang disampaikan penulis dalam teks tersebut? 2. Argumen apa yang disampaikan oleh penulis untuk mendukung pendapatnya? 3. Apakah rekomendasi yang disampaikan oleh penulis? Kalimat Fakta Pada Teks Pembanguna dan Bencana LingkunganKalimat Opini Pada Teks Pembanguna dan Bencana Lingkungan Kegitan 1 Pembanguna dan Bencana Lingkungan Teks Eksposisi – Identifikasi terhadap Kegitan 1 Pembanguan dan Bencana alam bagian materi Text Eksposisi yang merupakan tugas pada buku pake kelas X Kali ini kami akan memberikan wawasan mengenai Kegitan 1Pembangunan dan Bencana Lingkungan pada mata pelajaran B. Indonesia kelas 10 edisi revisi 2017. sebelum kita membahas soalnya alangkah baiknya kita pelajari dahulu tentang Teks Eksposisi Pengertian Teks Eksposisi Teks Eksposisi adalah sebuah karangan yang bersifat informasi atau pengetahuan secara singkat, jelas pada dan tentunya menarik untuk anda baca. Ciri – Ciri Teks Eksposisi teks yang menjelaskan suatu informasi ataupun pengetahuian yang menjelaskan topik tertentubiasanya teks ini menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimanabiasanya bentuk penulisannya yang lugas singkat pada dan jelastulisan teks nya berisikan Faktateks ini menggunakan bahasa yang bakubersifat netral serta objektif Pembangunana dan Bencana Lingkungan Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas ha atau seluas 50 kali luas kota Jakarta. Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia. Pembangunana dan Bencana Lingkungan Pada tahun 2005 – 2006 tercatat, telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam. Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan pelestarian lingkungan. Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan. Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi. Soal 1. Apakah gagasan atau pendapat yang disampaikan penulis dalam teks tersebut?2. Argumen apa yang disampaikan oleh penulis untuk mendukung pendapatnya?3. Apakah rekomendasi yang disampaikan oleh penulis? Jawaban 1. Apakah gagasan atau pendapat yang disampaikan penulis dalam teks tersebut? Pendapat yang disampaikan Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius 2. Argumen apa yang disampaikan oleh penulis untuk mendukung pendapatnya? Argumen yang disampaikan Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Pada tahun 2005 – 2006 tercatat, telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam. Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. 3. Apakah rekomendasi yang disampaikan oleh penulis? Rekomendasi harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi. Kalimat Fakta Pada Teks Pembanguna dan Bencana Lingkungan 1. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas ha atau seluas 50 kali luas kota Jakarta. Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna Pada tahun 2005 – 2006 tercatat, telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan pelestarian lingkungan. Kalimat Opini Pada Teks Pembanguna dan Bencana Lingkungan 1. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi. Demikianlah pembahasan mengenai Kegitan 1 Teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan yang terdapat pada Buku paket Bahasa Indonesia Baca juga beberapa tugas pada blog ini seperti D’Topeng Museum Angkut Tugas 1